Seperti diketahui, kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) merilis deflasi sebesar 0,12% untuk bulan Oktober. Laju inflasi, laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2011 sebesar 2,85% dan inflasi year on year tercatat sebesar 4,42%.
Penurunan inflasi terutama disumbang oleh penurunan harga emas perhiasan yang turun sebesar 0,11%. Barang-barang lain yang juga turun harganya dan menjadi penyumbang deflasi adalah ikan segar deflasi 0,07%, daging ayam deflasi 0,04%, tarif angkutan udara deflasi 0,04%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan indeks harga pangan mentah turun 0,35%, meski ada sedikit kenaikan harga beras dan cabai. Namun sejumlah harga pangan mentah turun seperti ikan segar, ayam, telur, daging, minyak goreng dll sehingga bisa menutupi kenaikan harga beras dan cabai.
"Kami sudah memperkirakan ada penurunan signifikan dari harga emas perhiasan mengikuti penurunan harga emas dunia. Namun penurunan tarif angkutan semacam tidak diprediksi karena libur Indul Fitri sudah berlalu 2 bulan silam. Sepertinya ada efek penundaan penurunan musiman tarif angkutan," jelasnya.
Berdasarkan perkembangan tersebut, Anton mengaku pihaknya merevisi ke bawah proyeksi inflasi menjadi 3,90% secara year on year, dibandingkan proyeksi sebelumnya 4,68%.
"Kami memperkirakan Bank Indonesia akan memangkas kebijakan suku bunganya 25 basis poin menjadi 6,25% pada bulan ini, untuk kedua kalinya pada tahun ini karena inflasi saat ini dan kedepan sepertinya relatif tenang," jelasnya.
BI diperkirakan lebih fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi guna mengantisipasi pelemahan ekonomi global, mengurangi biaya moneter dan memperbaiki fungsi intermediasi di sektor perbankan.
Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur terakhir pada 11 Oktober lalu memutuskan penurunan BI Rate dari 6,75% menjadi 6,5%. BI akan kembali menggelar RDG pada Kamis, 10 November 2011.
(qom/qom)











































