Laba ini didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih perseroan yang mencapai Rp 2,25 triliun hingga kuartal III-2011, naik dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,94 triliun.
Direktur Utama Bank Jabar Banten Bien Subiantoro mengatakan, hingga September 2011 terus meningkatnya laba perseroan ini mengerek total aset menjadi Rp 53,81 triliun. Aset perseroan naik 25,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 42,77 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus berupaya memperbesar porsi pinjaman produktif dibandingkan dengan konsumtif. Ekspansi bisnis tersebut tentunya menopang mendorong kinerja keuangan perusahaan pada setiap tahunnya," kata dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (2/11/2011).
Ke depan, lanjut Bien, Bank Jabar Banten akan segera melaksanakan pengembangan distribusi channel kredit mikro dengan nama 'Waroeng BJB' sebagai pelengkap distribusi channel yang telah ada saat ini.
"Kami memutuskan agresif ekspansi kredit, namun tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio pinjaman bermasalah (NPL nett) kami per triwulan III-2011 masih rendah, yaitu 0,77%," katanya.
Baru-baru ini, Bank Jabar Banten menyalurkan kredit Rp 200 miliar kepada PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memperkuat struktur permodalan guna menunjang ekspansi kredit PNM.
(dnl/hen)











































