Selamatkan AIG, Pemerintah AS Digugat Rp 225 Triliun

New York - Pemerintah Amerika Serikat (AS) digugat US$ 25 miliar atau sekitar Rp 225 triliun karena menyelamatkan American International Group (AIG) yang nyaris kolaps terkena badai krisis pada tahun 2008 silam. Pengambilalihan perusahaan asuransi terbesar AS itu dinilai inkonstitusional.

Gugatan terhadap pemerintah AS dilayangkan oleh sebuah perusahaan yang dikelola oleh mantan Chief Executive AIG Maurice "Hank" Greenberg. Perusahaan Greenberg mengajukan gugatan terpisah terhadap Bank Sentral New York.

Gugatan itu menyebutkan usaha tidak biasa untuk memaksa pemerintah membayar pemegang saham, yang telah melihat saham AIG merosot hingga 98% sejak pertengahan di 2007 ketika perusahaan tersebut membuat pertaruhan yang berisiko pada surat utang berbasis mortgage kemudian ambruk.

Starr International Co yang pernah memiliki 12% saham di AIG dan merupakan pemegang saham terbesar menyatakan, pemerintah AS secara ilegal mengambil alih sekitar 80% saham AIG tanpa meminta voting dari pemegang saham, dengan harapan memberikan 'Backdoor bailout' bagi partner perdagangan AIG seperti Goldman Sachs Group Inc.

Dikatakan, bailout yang dimulai pada 16 September 2008 telah melanggar hak pemegang saham sehubungan dengan proses dan proteksi yang sama, serta larangan Amandemen Kelima terkait pengambilalihan perusahaan swasta untuk penggunaan publik tanpa memberikan kompenssasi yang dikenal sebagai 'Klausul Pengambilalihan'.

Greenberg, 86 tahun menjalankan Starr dan telah memimpin AIG selama hampir 4 dekade hingga pemecatannya pada tahun 2005.

"Langkah pemerintah terbukti didesain untuk melindungi perekonomian AS dan menyelamatkan sistem finansial," ujar David Boeis, pengacara Starr dalam gugatannya seperti dikitip dari Reuters, Selasa (22/11/2011).

"Meski ini mungkin merupakan sebuah tujuan yang terpuji, namun sebagai sebuah masalah berbasis hukum, akhirnya tidak dapat dan tidak bisa dibenarkan. Pemerintah tidak diberi kuasa untuk menginjak-injak pemegang saham dan hak-haknya meski di tengah darurat finansial," tegasnya.

Pemegang saham dari perusahaan lain, termasuk perusahaan pembiayaan rumah Fannie Mae dan Freddie Mac serta Citigroup Inc juga mengalami dilusi karena krisis finansial tahun 2008. Namun belum jelas apakah arguman konstitusional Starr bisa diaplikasikan untuk mereka.

Pemerintah AS memutuskan menyelamatkan AIG dari kebangkrutan pada tahun 2008 silam. AIG diselamatkan dengan dana ratusan miliar dolar AS, setelah kebangkrutan Lehman Brothers. Pemerintah AS ketika itu beralasan AIG harus diselamatkan karena kolapsnya raksasa asuransi itu bisa berdampak sistemik.
(qom/dnl)