Demikian disampaikan oleh Gubernur BI Darmin Nasution di tengah seminar dengan World Bank (Bank Dunia) yang mengangkat tema "Dealing with the Challanges of Macro Financial Linkage in Emerging Market" di Hotel Nikko, Bali, Kamis (1/12/2011).
"Sebelumnya memang bank itu (Bank Mandiri) akan menurunkan SBDK-nya dalam waktu 2 sampai 3 hari ini sebesar 50 bps. Dalam rangka pengesahan Rencana Bisnis Bank (RBB) 2012 memang kita akan berbicarang dengan semua bank kita akan panggil dan nanti akan dianalisis kita harapkan memang SBDK bisa dilakukan penyesuaian," ungkap Darmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kita pelajar dan ingin tunjukkan ke masing-masing bank bahwa harus ada perbaikan. Sebenarnya bukan memaksa tapi kita akan ajak mereka bicara agar efisiensi bisa ditempuh tanpa harus menurunkan profit-nya," jelasnya.
Darmin memberikan apresiasi kepada bank yang sudah berinisiatif menurunkan SBDK-nya. Lebih baik lagi jika nantinya diikuti oleh bank-bank lain.
"Jika ada bank yang berinisatif sendiri sangat baik. Itu akan lebih bagus lagi bank-bank lain juga bisa mengikutinya," pungkasnya.
Per 31 Maret 2011, bank sentral telah memberlakukan kebijakan prime lending rate atau SBDK, perbankan dengan aset Rp 10 triliun ke atas wajib mengumumkan SBDK sehingga bisa dilihat secara bebas oleh masyarakat.
(dru/qom)