Demikian terungkap dari data statistik perbankan yang dikutip detikFinance dari Bank Indonesia (BI), Sabtu (14/1/2011).
Berdasarkan data BI tersebut, jumlah kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) dari perbankan per November 2011 mencapai Rp 54,729 triliun, turun dari posisi Oktober 2011 yang sebesar Rp 55,926 triliun. Rasio NPL perbankan di November 2011 mencapai 2,55%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total kredit tersebut, sebanyak Rp 1.997,533 triliun masuk kategori lancar. Sementara Rp 9,368 triliun masuk kategori kurang lancar, lalu Rp 7,861 triliun masuk kategori diragukan, dan Rp 37,499 triliun masuk kategori macet.
Bank yang menguasai kredit terbesar hingga November adalah Bank Umum Swasta Nasional Devisa senilai Rp 887,709 triliun, bank BUMN Rp 760,53 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp 176,561 triliun, bank asing Rp 135,755 triliun, bank campuran Rp 120,398 triliun, dan Bank Umum Swasta Non Devisa Rp 65,907 triliun.
Berikut posisi jumlah kredit macet perbankan:
- Bank BUMN Rp 17,28 triliun
- Bank Umum Swasta Nasional Devisa Rp 11,899 triliun
- Bank Pembangunan Daerah Rp 3,384 triliun
- Bank Asing Rp 2,762 triliun
- Bank Campuran Rp 1,38 triliun
- Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Rp 788 miliar