"Iya (dibawah DBS) kita masih akan fokus pada mikro dan itu bisnis kita. Kami akan memperkuat Danamon dalam kredit mikronya," jelas Henry Ho di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (18/4/2012).
Di samping kredit mikro, Henry Ho mengatakan kredit konsumer juga terus didorong untuk terus tumbuh. Porsi kredit konsumer Danamon akan dipatok hingga 30% di samping kredit mikro yang mencapai 70%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pada akhir kuartal pertama 2012, total kredit Danamon mencapai Rp 106 triliun atau tumbuh 23% dibandingkan dengan Rp 86 triliun pada kuartal pertama tahun lalu.
Pertumbuhan kredit yang kuat ini didorong oleh pertumbuhan di segmen mass market, yang mencakup kredit kepemilikan kendaraan bermotor, perabotan rumah tangga (durable goods), dan kredit kepada nasabah wirausahawan kecil (self-employed mass market).
Kredit segmen mass market ini mencatat pertumbuhan sebesar 23% pada kuartal pertama 2012 dibanding periode yang sama tahun lalu. Kredit dari segmen wholesale mencatat pertumbuhan sebesar 29% dan kredit dari segmen Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Komersil (Small Medium Enterprises and Commercial/SMEC) mencatat pertumbuhan sebesar 22%.
Sementara itu, pembiayaan yang disalurkan oleh unit bisnis ABF (Assets Based Financing) Danamon tumbuh sebesar 53%.
(dru/dnl)