Sen akan digunakan sebagai pecahan kecil setelah dalam beberapa tahun belakangan sudah lagi tidak beredar.
"Ke depan ekonomi makin bagus, inflasi makin bagus, tidak ada shock. Jadi kita bisa gunakan lagi sen sebagai pecahan kecil lagi. Mengembalikan kebanggaan kita terhadap rupiah," ungkap Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Johansyah kepada detikFinance, Jumat (7/12/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 1950-an itu krisis, US$ 1 pernah Rp 48, terus Rp 200, terus Rp 1.000. Karena krisis berkali-kali, inflasi yang tinggi, jadi adjusment terus. Sekarang jadi Rp 9.000. Nah jadi yang sen itu hilang. Diganti pecahan Rp 100-200 perak. Makanya kita turunin lagi," papar Difi.
Redenominasi merupakan proses penyederhanaan rupiah dengan mengurangi angka nol. Dalam kajian BI beberapa waktu lalu, angka nol yang 'dihilangkan' paling tepat 3 digit. Jadi Rp 1.000 nanti akan menjadi Rp 1. Namun semua masih dalam kajian yang akan dibawa ke DPR dalam bentuk RUU Redenominasi.
(dru/dnl)