Upin dan Ipin Pun Membahas Banyaknya Nol Pada Rupiah

Rp 1.000 Jadi Rp 1

Upin dan Ipin Pun Membahas Banyaknya Nol Pada Rupiah

- detikFinance
Senin, 10 Des 2012 16:57 WIB
Foto: Youtube
Jakarta - Cerita lucu dan unik tentang apa kata masyarakat di negara tetangga tentang mata uang rupiah memang beragam. Salah satunya, serial televisi anak-anak asal Malaysia yaitu Upin & Ipin.

Teman Upin dan Ipin yang berjualan ayam yaitu Ma'il sempat kaget melihat uang Susanti. Susanti yang baru saja pindah dari Indonesia ke Malaysia mengeluarkan uang rupiah pecahan Rp 10.000 untuk membayar 2 ayam yang dijual oleh Ma'il.

"Saya mau dua," ungkap Susanti sambil mengeluarkan uang Rp 10.000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hah, sepuluh ribu? Banyaknya... Macam mana nak pecah ni," kata Mail yang kaget untuk mengembalikan uangnya.

Petikan serial Upin dan Ipin tersebut bisa dilihat di sini.

Bank Indonesia (BI) memang lebih dahulu menyadari hal ini. Wacana mengenai redenominasi telah dijadikan studi khusus di bank sentral sejak lama. Hal ini mengacu setelah hasil riset World Bank yang menyebutkan, Indonesia termasuk negara pemilik pecahan mata uang terbesar kedua di dunia setelah Vietnam. Uang pecahan terbesar di tanah air Rp 100.000, hanya kalah oleh dong Vietnam (VND) 500.000.

"Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan menghadapi begitu banyak persoalan dari digit angka alat-alat perhitungan kita, akuntansi kita, kemudian alat hitung berderet-deret. Kan nggak bisa dihilangkan angka di belakang koma misalnya sampai 18 digit di belakang koma, coba? Membacanya saja bingung," tegas Gubernur BI Darmin Nasution.

"Kita cinta sama rupiah kita, tapi ya kalau setiap menukar ke mata uang asing hati kita merasa tidak enak. Bagaimana mau cinta, kita perlu membuat dia menjadi kebanggaan orang dan bangsa kita," kata Darmin dalam petikan wawancaranya kepada detikFinance beberapa waktu lalu yang dikutip kembali, Senin (10/12/2012).

Alhasil, banyak juga analis yang menyatakan perlunya redenominasi. Salah satu tujuan dari redenominasi memang membuat rupiah lebih 'bergengsi' di mata dunia.

Pengertian redenominasi sendiri adalah mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misal Rp 1.000 menjadi Rp 1 untuk menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih kecil. Dengan penyederhanaan itu maka hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang dan proses ini tidak mengubah daya beli masyarakat.
(dru/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads