Diawasi Ratusan CCTV, Pabrik Uang Peruri Bebas Penyusup

Pabrik Uang di Karawang

Diawasi Ratusan CCTV, Pabrik Uang Peruri Bebas Penyusup

- detikFinance
Kamis, 30 Mei 2013 08:38 WIB
Jakarta - Pabrik pencetak uang milik Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) di Kecamatan Ciampal, Karawang Jawa Barat punya sistem keamanan super ketat dan canggih.

Terdapat lebih dari 200 kamera pengawas atau CCTV yang memantau bangunan dan pergerakan orang di area 202 hektar ini. Bahkan di tengah kawasan, terdapat kamera pengintai tipe monopol yang bisa mengawasi hingga radius 5 kilometer.

β€œDi sini ada 200an kamera CCTV. Kalau dicurigai saja ada gerak-gerik aneh, kamera pemantau bisa mengamati. Bahkan ada kamera monopol dengan resolusi tinggi yang bisa menjangkau radius 5 km. Jalan di depan kantor pun kelihatan,” ucap Kepala Unit Pengamanan Elektronik (Pamlek) Area Pabrik, M Arifin kepada detikFinance di Pabrik Peruri, Karawang Jawa Barat, Rabu (29/5/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pantauan detikFinance, lahan pabrik Peruri di Karawang ini sangat luas dan memang sedikit menyulitkan jika menggunakan pengamanan secara manual. Di ruang pengawasan elektronik ini, terdapat layar pengawas layaknya NTMC milik Korlantas Mabes Polri. Dengan kamera ini, sedikit saja pergerakan mencurikan bisa langsung diawasi secara detail.

"Ini setara NTMC tapi ini hanya untuk lingkungan kita saja," tambahnya.

Di area pabrik Percetakan Uang Non Logam, seorang petugas keamanan menuturkan pada setiap pabrik percetakan terdapat pintu pengamanan tiga lapis. Terdapat 2 lapis pagar layaknya kebun binatang.

"Bahkan dulu pagarnya dialiri listrik tapi sekarang sudah nggak karena dianggap berbahaya," ujarnya.

Untuk mengganti aliran listrik, pagar lapis kedua dilengkapi sensor gerak. Sehingga setiap pergerakan yang menyentuh pagar, membuat alarm pengawas berbunyi. Bahkan saking sensitifnya sistem pengamanan, binatang liar yang lewat pun kerap membuat alarm peringatan berbunyi.

"Ada juga sensor infrared yang membentengi pintu masuk setiap percetakan," sebutnya.

Bahkan untuk masuk ke setiap percetakan, tanpa menggunakan kartu pengenal elektronik, pintu tidak bisa dibuka. Begitu pula saat ke luar area percetakan, setiap pekerja dan pengunjung diperiksa secara
ketat.

(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads