Malahan, BUMN pencetak uang ini telah ancer-ancer masuk ke bisnis digital payment ini. Direktur Utama Peruri Prasetio menjelaskan, pihaknya telah mendirikan anak perusahaan bernama PT Peruri Digital Security untuk menangkap peluang bisnis uang dan dokumen digital seperti kartu e-money dan e-paspor.
“Di tahun 2012 kita sudah dirikan anak usaha PT Peruri Digital Security. Nah, anak usaha Peruri ini, mampu mengantisipasi peluang pasar baru dikenal dengan new wave. Mengantisipasi perubahan dari masyarakat yang lebih mengarah ke cash less society seperti e-money dan e-payment,” ucap Prasetio di Pabrik Peruri, Karawang Jawa Barat, Rabu (29/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kita juga membangun aliansi strategik dengan calon mitra yang memiliki integritas dan komitmen untuk mengembangkanbersama-sama dan maju bersama produksi smart card atau kartu plastik,” tambahnya.
Meskipun ke depan, perkembangan uang digital akan tumbuh pesat sejalan melajunya perekonomian dan teknologi. Meski demikian, kata Prasetio, produksi uang kertas masih tetap diperlukan.
“Kebutuhan akan uang kartal atau kertas cetak itu, walaupun tidak siginifikan naiknya tapi jumlah yang ada masih dibutuhkan oleh masyarakat,” tegasnya.
(feb/ang)