Padahal pada tahun 2008 dan 2009, HSBC baru saja menanam modal di perusahaan tersebut, saat ini Bank Ekonomi memiliki nilai kapitalisasi pasar hingga U$ 680 juta.
CEO HSBC Asia Pacific, Peter Wong mengatakan, HSBC tetap memiliki komitmen untuk berinvestasi di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Ekonomi memiliki 99 cabang di 31 kota di seluruh Indonesia. Seperti diketahui, lebih dari dua tahun lalu, tepatnya 20 Oktober 2008, HSBC mengakusisi Bank Ekonomi Raharja dengan mengambil 88,89% sahamnya senilai US$ 607,5 juta (Rp 5,953 triliun) atau setara Rp 2.452 per saham.
HSBC sebelumnya mengatakan akan memusatkan fokusnya pada 22 pasar prioritas–termasuk Indonesia–seiring dengan fokusnya terhadap pusat-pusat perdagangan global. HSBC tengah meninjau seluruh bisnisnya dan akan melepas unit bisnis yang tidak menguntungkan. HSBC memiliki serangkaian bisnis lainnya di Indonesia, termasuk bank umum dan perbankan korporasi, serta pelayanan broker.
HSBC telah menjual atau menutup lebih dari 50 bisnisnya di seluruh dunia, termasuk jaringan bank di Rusia, Thailand dan Kolombia.
Awal bulan ini, HSBC mengatakan akan merumahkan sekitar 14,000 pegawai di seluruh dunia, sebagai bagian dari langkah untuk memperbaiki keuntungan yang didapatkan oleh para pemegang saham, dan beradaptasi terhadap kondisi regulasi dan ekonomi yang lebih ketat.
(dru/dnl)