1. Evaluasi situasi keuangan terkini
|
|
Ketahui apa yang menjadi tujuan finansial kita dan seberapa besar toleransi kita terhadap risiko, serta keterkaitan berbagai faktor tersebut dengan kondisi perekonomian saat ini.
2. Evaluasi kesiapan Anda mengambil risiko
|
|
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengukur keberanian diri kita sendiri mengambil risiko sebelum mulai berinvestasi. Pertanyaannya adalah, apakah Anda siap mengambil risiko yang besar akibat volatilitas pasar untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang yang lebih besar?
3. Pertimbangkan komposisi investasi di berbagai tempat
|
|
Contohnya, sebagian disimpan dalam bentuk emas, sebagian lagi di saham. Atau bisa juga dalam bentuk tanah dan properti dan sisanya di reksa dana. Dengan melakukan diversifikasi investasi, kita dapat menurunkan tingkat risiko kerugian dan keuntungan yang didapat pun akan melalui jalan yang βlebih mulusβ.
4. Siapkan dana darurat minimal 12 bulan
|
|
Dana darurat penting untuk menyambung hidup ketika kita dihadapkan pada kondisi-kondisi darurat, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) dan kondisi ekonomi yang melesu.
βMengapa 12 bulan? Karena biasanya orang butuh 6-12 bulan untuk mencari pekerjaan baru,β tambah Harsya.
5. Pantau portofolio investasi secara berkala
|
|
Beberapa instrumen dalam portofolio investasi mungkin mengalami pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan instrumen lainnya. Dengan melakukan rebalancing secara berkala, investor dapat memastikan bahwa portofolionya tidak terlalu terfokus pada kategori aset tertentu, dan bahwa imbal hasil portofolio secara keseluruhan akan dicapai pada tingkat risiko yang bisa diterima.
Halaman 2 dari 6











































