Direktur Utama BJB Bien Subiantoro mengatakan, obligasi akan diterbitkan dalam beberapa tahap sesuai kebutuhan likuiditas perusahaan.
"BJB perlu menerbitkan kembali surat utang untuk mendukung penyaluran kredit tahun depan," kata Bien saat acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk penyaluran kredit, Bien menyebutkan, perseroan akan menyalurkan kredit di kisaran angka 20% di tahun depan.
Penyaluran kredit akan berfokus pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit konsumer, kredit pensiun dan kredit pegawai.
"Ini dipilih karena potensi rasio kredit bermasalahnya (NPL) kecil," kata dia.
Namun, perseroan akan mengerem pertumbuhan kredit komersial dan kredit mikro untuk menjaga NPL.
Hingga akhir September 2013, BJB mencatat laba bersih Rp 1,1 triliun. Jumlah ini meningkat 15,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset perseroan mencapai Rp 75,9 triliun atau naik 12%.
Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun tumbuh 7,3% menjadi Rp 56,6 triliun. Sedangkan kredit perseroan tumbuh 34,4% menjadi Rp 44,1 triliun.
Sektor mikro tumbuh tertinggi, yaitu sebesar 33,4% menjadi Rp 5,4 triliun. Sektor konsumer tumbuh 27,6% menjadi Rp 27,8 triliun. Kredit KPR BJB tumbuh pesat, yaitu 188,7% menjadi Rp 3,5 triliun.
(drk/ang)