Popularitas Bitcoin makin tinggi setelah banyak orang yang kepincut menggunakan cryptocurrency tersebut. Semakin banyak orang pakai Bitcoin, apakah bisa krisis kalau tiba-tiba dihadang masalah?
Semalam salah satu pasar tukar Bitcoin terbesar tiba-tiba menghilang alias tutup. Ini menyebabkan kerugian hingga US$ 300 juta (Rp 3 triliun) kepada para penggunanya.
"Jika orang mulai panik dan berpikir ini awal dari masalah besar di pergerakan Bitcoin, mungkin saja bisa menjadi seperti krisis 2009 tapi lebih kecil," ujar Ekonom dari Universitas George Washington, Henry Farrell, seperti dikutip dari AFP, Rabu (26/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian jika Bitcoin nanti bisa berhasil keluar dari masalah ini, Farrell menambahkan, mata uang digital ini tetap tidak akan bisa menjadi nilai tukar utama dan hanya akan menjadi 'mata uang hobi' saja.
Tutupnya MtGox ini diperkirakan bisa mengurangi jumlah pengguna aktif Bitcoin tapi akan merangsang negara-negara untuk mengeluarkan peraturan yang lebih ketat lagi atas Bitcoin.
"Selama ini jaringannya memang penuh risiko, tapi dengan anjlok tiba-tiba hingga 20% ini banyak kemungkinan sistemnya bisa benar-benar hancur hanya dalam hitungan detik," jelasnya.
(ang/dnl)











































