Bidik 600.000 Nasabah Baru, Manulife Simpan Agen di Cabang Danamon

Bidik 600.000 Nasabah Baru, Manulife Simpan Agen di Cabang Danamon

- detikFinance
Senin, 12 Mei 2014 15:25 WIB
Bidik 600.000 Nasabah Baru, Manulife Simpan Agen di Cabang Danamon
Jakarta -

PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia menempatkan 400 karyawannya di setiap cabang PT Bank Danamon Tbk. Hal ini dilakukan untuk mendorong distribusi produk dan menggaet nasabah baru.

VP Director & Chief Agency Officer Manulife Indonesia Nelly Husnayat mengklaim, dengan strategi tersebut, kemitraan dengan Danamon telah memberikan kontribusi hingga 66% dari total pendapatan bancassurance.

Sebagai timbal baliknya, fee yang diterima Danamon dari kemitraan ini tumbuh hingga mencapai 33%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Khusus dengan Danamon, Manulife menjalin kerjasama yang lebih spesifik, sehingga produk asuransi mikronya bisa hadir di sekitar 900 unit mikro Danamon, yang lebih dikenal dengan Danamon Simpan Pinjam (DSP)," kata Nelly di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Senin (12/5/2014).

Jumlah agen Manulife sendiri hingga akhir 2013 tercatat mencapai 9.831 dengan presistensi mencapai 86,79%.

"Ke depan kita tetap akan tingkatkan terus keagenan kita. Karena untuk pasar menengah ke bawah menjadi fokus pemasaran agen. Saat ini total nasabah kita hampir 1,9 juta di akhir Desember 2013. Kumpulannya (nasabah kelompok) kurang dari setengah, sisanya individu," ungkap ,

Dalam dua tahun ke depan, Manulife Indonesia menargetkan sekitar 400-600 ribu penambahan nasabah baru.

Dengan jumlah agen yang terbilang kecil untuk potensi pasar yang besar, Nelly meyakini dengan presistensi tinggi di level 86%, agen bisa memberikan peningkatan berarti baik untuk jumlah nasabah dan pendapatan premi.

"Karena di industri ada yang presistensinya hanya sekira 40%. Ke depan kita tetap berusaha tingkatkan profesionalisme agen, sehingga nasabah bisa dipengaruhi untuk beli asuransi dan stay untuk waktu yang panjang," pungkas dia.

Manulife mencatatkan perolehan hasil investasi sebesar Rp700 miliar sepanjang tahun 2013.

"Hasil investasi, Rp700 milar sebagaian besar dari interest income dan return dari obligasi. Meskipun sempat ter-impact negatif dari penurunan harga saham tapi dengan incom liniinvestasi yang lain kami masih membukukan pendapatan yang positif," kata Chris Bendl.

Sejalan dengan perolehan hasil investasi tersebut, Manulife sepanjang tahun 2013 juga mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (asset under management/AUM) sebesar 3% dari semua lini bisnis menjadi Rp 42,3 triliun dari sebelumnya hanya Rp 44,7 triliun.

"Ini menujukkan kepercayaan masyarakat kepada kami juga terus bertumbuh seiring pelayanan prima yang kami berikan," kata dia.

Pendapatan yang meningkat juga tidak membuat Manulife lupa akan kewajibannya dalam membayarkan klaim nasabah. Sepanjang 2013, Manulife menyelesaikan pembayaran total klaim hingga Rp 4,2 triliun, naik 10% dari 2012 yang sebesar Rp 3,8 triliun.

Sementara khusus untuk klaim kematian, kecelakaan dan kesehatan tercatat tumbuh 22%.

"Ini menjelaskan apa yang menjadi kebutuhan nasabah dan komitmen kami. Maka itu kami terus meningkatkan RBC (Risk-based Capital) yang di akhir 2013 sudah mencapai 369%, naik dari 295% pada tahun 2012," pungkas Chris.

Angka RBC ini melampaui batas tingkat solvabilitas minimal yang disyaratkan pemerintah yaitu 120%.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads