"Kami sampaikan RUPSLB adanya perubahan komisaris di mana ada penggantian dari Ibu Yanti diganti Pak Herman mewakili komisaris pemerintah. Perubahan ini inisiatif dari pemegang saham, Herman Hidayat sebelumnya dari pejabat di BUMN," kata Direktur Utama BTN Maryono usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Menara BTN, Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Maryono menjelaskan, RUPSLB ini hanya membahas satu agenda yang memerlukan persetujuan pemegang saham, yaitu perubahan susunan pengurus perseroan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RUPSLB tidak memutuskan perubahan susunan Direksi Bank BTN. Perubahan pengurus hanya terjadi pada susunan Dewan Komisaris perseroan.
Sampai dengan 31 Maret 2014, Bank BTN memiliki 10.565.260.500 lembar saham, dengan pemegang saham mayoritas adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 60,14%. Sementara sisanya 39,86% dimiliki publik dengan komposisi 45,70% Domestik dan 54,30% dimiliki Investor asing.
Harga saham Bank BTN dengan kode perdagangan (BBTN) pada 31 Maret 2014 ditutup sebesar Rp 1.285 per lembar saham atau meningkat 48% dari posisi 31 Desember 2013 yang sebesar Rp 870. Dengan nilai saham ini, maka terjadi kapitalisasi pasar yang meningkat menjadi Rp 13,58 triliun. Berikut Susunan pengurus perseroan saat ini:
Susunan Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Mardiasmo
Komisaris: Sahala Lumban Gaol
Komisaris: Dwijanti Tjahjaningsih
Komisaris: Agung Kuswandono
Komisaris Independen: Amanah Abdulkadir
Komisaris Independen: Maulana Ibrahim
Susunan Direksi
Direktur Utama: Maryono
Direktur: Irman Alvian Zahiruddin
Direktur: Mansyur S. Nasution
Direktur: Hulmansyah
Direktur: Rico Rizal Budidarmo
Direktur: Sri Purwanto
Direktur: Imam Nugroho Soeko
(drk/ang)