Pelindo Setuju Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah, Tapi dengan Kurs Dolar AS

Pelindo Setuju Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah, Tapi dengan Kurs Dolar AS

- detikFinance
Kamis, 17 Jul 2014 11:38 WIB
Pelindo Setuju Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah, Tapi dengan Kurs Dolar AS
Jakarta - UU No 7/2011 tentang Mata Uang mewajibkan transaksi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia menggunakan mata uang rupiah. Namun masih ada sebagian aktivitas masyarakat yang menggunakan mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat (AS). Salah satunya adalah di pelabuhan, di mana pembayaran Terminal Handling Charge (THC) dan Container Handling Charge (CHC) masih dipatok dengan tarif dolar AS.

Beberapa waktu lalu, Menko Perekonomian Chairul Tanjung menegaskan seluruh transaksi di pelabuhan harus menggunakan rupiah. CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, memberikan waktu 3 bulan untuk masa transisi.

Dirut PT Pelindo II (Persero), Richard Joost Lino, mengaku tidak mempersoalkan kebijakan pemerintah yang mewajibkan seluruh transaksi di wilayah Indonesia harus menggunakan mata yang rupiah. Namun di pelabuhan, dia ingin tetap berdasarkan kurs dolar AS yang sedang berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

β€œSelama ini kalau pakai dolar AS, hedge-nya jadi lebih aman dibandingkan menggunakan rupiah yang nanti akan menambah cost. Kalau pun seperti itu, kita kan transaksinya saja yang menggunakan rupiah tapi rate-nya menggunakan dolar AS dengan syarat kursnya saat ini” ucapnya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Menurutnya, Kementerian Perhubungan selaku regulator di pelabuhan memperbolehkan transaksi dengan dolar AS. β€œWaktu di lapangan sendiri dari Perhubungan boleh pakai dolar AS. Kemudian review dari lawyer kita itu kan asas transaksi internasional masih boleh pakai dolar AS,” imbuhnya.

Menurutnya, apabila dipaksakan penggunaan rupiah, Pelindo II akan mengalami kesulitan dalam pengembalian investasi. Maklum, pengelola pelabuhan ini membayarkan belanja modal seperti pembelian alat-alat dengan dolar AS. Jika Pelindo II mendapat pemasukan berupa rupiah sementara investasi berbentuk dolar AS, maka pengembalian investasnya bisa jadi lebih mahal.

Ketika ditanya mengenai apakah akan ada perubahan sistem jika rupiah menjadi mata uang tunggal di pelabuhan, Lino hanya menjawab akan memikirkan cara sebelum mengubah sistem.

(hds/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads