Belum lagi lokasi jatuhnya pesawat itu di daerah yang tensinya cukup tinggi dinilai akan menyulitkan investigasi yang dilakukan pihak Malaysia Airlines, otoritas, dan pihak asuransi.
Pesawat dengan nomor penerbangan MH17 itu menghilang pada pukul 10.15 waktu setempat saat terbang di atas wilayah udara Ukraina menuju perbatasan Rusia sebelum masuk ke Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pengacara penerbangan dari Hogan Lovells di Washington DC, Robert Cohn, jika memang pesawat tersebut ditembak jatuh, maka para penyidik bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya yang ternyata di kasus ini jadi lebih rumit.
"Yang jadi pertanyaan di sini adalah siapa yang menembak? Siapa yang jadi pihak bersalah yang akan dituntut oleh pihak asuransi? Anda mau menuntut para pemberontak?" katanya kepada Reuters, Jumat (18/7/2014).
Pemerintah Ukraina mengklaim, para teroris pemberontak di perbatasan Ukraina-Rusia lah yang menembak jatuh pesawat yang terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur tersebut. Senjata yang digunakan adalah misil dari zaman Uni Soviet bernama SA-11 yang ditembakan dari darat.
Namun para pemberontak pro Rusia yang dituduh tersebut menampik terlibat dalam serangan misil yang menewaskan pesawat dengan 295 penumpang itu. Meski beberapa hari sebelumnya pemimpin para pemberontak itu mengaku sudah menembak jatuh pesawat kargo Ukraina.
Berdasarkan berita Bloomberg, perusahaan asuransia asal Jerman, Allianz SE, merupakan pemimpin konsorsium yang menanggung asuransi maskapai asal Malaysia itu.
(ang/dnl)











































