Memiliki tabungan untuk menyimpan uang memang banyak menjadi pilihan masyarakat karena dinilai aman. Namun, tahukah Anda jika uang yang mengendap di tabungan lama-lama bisa terkikis akibat biaya administrasi yang ditarik setiap bulannya?
Analis Perbankan OSO Securities Supriyadi mengatakan, memiliki tabungan memang diperlukan untuk kemudahan bertransaksi.
"Saving itu untuk kebutuhan jangka pendek, biasanya untuk transaksi, perputaran uang lebih cepat. Ini untuk kemudahan bertransaksi," ujar dia saat dihubungi detikFinance, Rabu (6/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tabungan untuk kebutuhan penting yang mendadak misalnya untuk belanja, tarik uang di ATM, transaksi lebih gampang," kata dia.
Namun begitu, dia menuturkan, masyarakat juga harus paham jika kemudahan transaksi tersebut tidak gratis. Ada uang yang harus dibayar melalui potongan administrasi setiap bulannya. Biayanya pun berbeda-beda.
"Misal bank pemerintah dalam setahun bunga tabungan di bawah 2%, itu kecil kan? Sedangkan biaya admin Rp 15.000 setiap bulannya, bank swasta juga biaya admin Rp 15.000, biaya admin ini beda-beda tergantung jenis tabungan atau ATM-nya," ungkap dia.
Supriyadi menambahkan, dengan biaya administrasi yang diterapkan sementara bunga tabungan yang minim, uang yang mengendap di tabungan lama-lama bisa habis jika tidak diisi secara terus-menerus.
"Biaya admin lebih besar dari return yang didapat. Lama-lama uang bisa habis kalau nggak ditambah-tambah, ya memang begitu," tandasnya.
Apakah Anda punya pengalaman uang di rekening tabungan menguap habis dimakan berbagai biaya bank? Kirim pengalaman Anda ke redaksi@detikfinance.com.
(drk/ang)











































