Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, penggunaan transaksi non tunai dalam pemerintahan bisa memperkuat transparansi dan akuntabilitas.
"Transaksi tunai secara besar bisa membuat korupsi dan kecenderungan penipuan. Oleh karena itu, BI dan pemerintah yang diwakili Pak Chairul Tanjung melakukan gerakan non tunai. Kita kerja sama juga dengan pemda agar gerakan ini berlangsung di seluruh Indonesia," ujar Agus dalam acara Gerakan Non Tunai di Atrium Mangga Dua, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"APBD (pemerintah) pusat ke daerah tiap tahun mengalir Rp 600 tiliun, dan semua APBD itu nanti pembayaran pajak, retribusi akan dilakukan secara elektronik seperti yang dilakukan di DKI. Kami berkomitmen gerakan non tunai," jelas Agus.
(dnl/hds)











































