Dengan adanya pemanfaatan bersama perangkat elektronik untuk sistem pembayaran non-tunai ini pengelola toko dapat melakukan transaksi dengan lebih efisien.
"Di kasir masing-masing outlet, itu bisa ada 14 mesin EDC yang berjejer. Itu repot sekali, human error-nya tinggi sekali. Dengan 3 bank pakai satu EDC, ini akan lebih efisien. Mudah-mudahan semua bank bisa masuk. Akan lebih efisien kalau di kasir hanya ada satu EDC untuk semua Bank," ujar Derektur Marketing dan Komunikasi Erajaya Djatmiko Wardoyo di Gandaria City, Jakata, Senin (18/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan jumlah gerai sebanyak itu, akan sulit bagi perusahaan untuk mengontrol penggunaan EDC dari 14 bank rekanannya.
"Bayangkan kalau 1 outlet ada 14 mesin EDC. Bayangkan kalau itu bisa diringkas menjadi hanya 1 saja. Itu akan lebih asik bagi saya sebagai pemilik toko. Mengurangi risiko, dan semua transaksi non tunai dari bank mana saja bisa tertampung," tuturnya.
Erajaya Swasembada adalah perusahaan distribusi dan ritel produk-produk komunikasi mobile seperti handset, smartphone, tablet, kartu SIM, voucher, aksesoris, perangkat dan layanan tambahan lainnya.
Grup ini memiliki kemitraan yang kuat dengan sebagian besar merek ponsel internasional dan operator telepon selular nasional.
Telepon selular yang disediakan seperti Acer, Apple, BlackBerry, Dell, HTC, LG, Motorola, Nokia, Huawei, Samsung, Sony serta merek miliknya sendiri, Venera.
(ang/ang)