BCA Akan Turunkan Bunga Deposito 0,5%

BCA Akan Turunkan Bunga Deposito 0,5%

- detikFinance
Kamis, 28 Agu 2014 15:24 WIB
Jakarta - Kondisi likuiditas perbankan Indonesia saat ini masih ketat sehingga bank-bank mulai mengerem laju pertumbuhan kreditnya. Namun, tidak berlaku bagi PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Likuiditas di bank swasta ini berlebih sehingga tidak terlalu agresif dalam menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK). Terkait hal ini, BCA bakal menurunkan bunga depositonya sebesar 50 basis point (bps) atau setara dengan 0,5%.

Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyebutkan, awal September tahun ini pihaknya akan menurunkan bunga deposito sebesar 50 bps atau 0,5%.

"Likuiditas kita banyak dan cukup. Per 1 September akan nurunin 0,5 bps untuk deposito jadi kita deposito tertinggi 8,5%, per September akan kita turunkan," kata Jahja saat ditemui di acara Indonesia Banking Expo (IBEX) 20144, di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (28/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, rencana penurunan bunga deposito ini merujuk pada tingkat likuiditas perseroan yang masih terjaga sehingga tidak harus agresif dalam menjaring DPK.

"Kita punya likuiditas baik terutama habis lebaran makanya kita turunkan (bunga) sesuai kebutuhan sajalah ya," kata dia.

Jahja mengatakan, kondisi likuiditas perseroan mendorong Loan to Depocit Ratio (LDR) menjadi lebih rendah di angka 73% dari sebelumnya mencapai 75%.

"Likuiditas kita banyak dan cukup. LDR turun dari 75% ke 73%, jadi waktunya kita manfaatkan bank lain untuk mengumpulkan dana. Jadi jangan kita kumpulin dana sendiri," katanya.

Namun begitu, Jahja mengaku masih akan tetap menyalurkan kredit tidak lebih tinggi dari batasan yang telah ditetapkan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Tahun depan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan kredit di angka 10-12% atau 12-14% jika harga BBM (Bahan Bakar Minyak) tidak dinaikkan.

"Kita sudah tahu likuiditas ketat jadi kalau laju kredit agak ditahan itu nggak akan terjadi pengetatan, tapi kalau memacu kredit pasti akan ketat. Kita masih nunggu bagaimana BBM baru kita akan lihat, mungkin kredit 10-12% tahun depan. Kalau BBM nggak naik ya mungkin 12-14%, itu perkiraan kita," tandasnya.

(drk/rrd)

Hide Ads