Jemput bola di antaranya dilakukan dengan menyasar para Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Untuk mempermudah akses pendaftaran, BPJS mendirikan posko pendaftaraan selama satu minggu untuk melayani PKL maupun warga lainya.
Posko tersebut, nampak ramai didatangi warga untuk menanyakan tentang layanan BPJS maupun untuk mendaftar sebagai peserta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kerjaan PKL memang penuh risiko, keberadaan BPJS ketenagakerjaan diharapkan bisa membuat lebih tenteram dalam bekerja karena ada jaminan," kata Rudiarto, pada Launching Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Sektor Informal di Jl Malioboro Yogyakarta, Rabu (10/9/2014).
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Junaedi mengatakan, diberikan fasilitas kemudahan untuk warga yang akan mendaftar sebagai peserta seperti dengan pos di Malioboro. Petugas juga akan keliling ke pedagang untuk mengajak warga mendaftar.
"Apabila program ini tidak berjalan, potensi kemiskinan menjadi semakin besar. Dengan ikut program ini, kerja menjadi lebih tenteram dan ada potensi ekonomi baru," kata Junaedi di Jl Malioboro.
Di Yogyakarta, BPJS telah menggandeng 9 Rumah Sakit untuk melayani peserta BPJS kesehatan. Peserta yang membutuhkan perawatan akan dilayani di 9 Rumah Sakit yang meliputi RS PKU Muhammadiyah Bantul, RS Panti Rapih, RS Queen Latifa, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS Islam PDHI, RSUD Sleman, RS Panti Nugroho, RS Rajawali Citra, dan RS Condong Catur.
(dnl/dnl)











































