Masril Koto, berhasil mendirikan 'Bank' Petani sejak 2008 silam. Masril yang tak lulus SD ini berhasil menghimpun dana kelolaan dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM) hingga Rp 250 miliar dengan 850 cabang di Sumatera Barat.
Keinginannya untuk mengembangkan sektor pertanian juga tidak hanya sampai mengelola LPM-nya. Masril ingin membeli pesawat terbang untuk kebutuhan distribusi hasil pertanian ke luar negeri.
"Saya berkeinginan nanti membeli pesawat untuk Bank Petani," ujar Masril di Swiss Belhotel, Jakarta, Jumat (19/9/2014)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar segar, dan harganya masih bisa tinggi," terangnya.
Dengan memperluas jalur pemasaran, menurut Masril akan mampu membantu kesejahteraan petani di Sumatera Barat. Ia menegaskan para petani dan dirinya hanya mengandalkan bantuan pemerintah.
"Dengan harga tinggi, petani pasti bisa sejahtera. Tak perlu lagi minta tolong pemerintah," katanya.
Ia menambahkan, petani bukan tidak menganggap keberadaan pemerintah atau regulator lainnya. Masril beralasan petani hanya berusaha tanpa bantuan orang lain.
"Petani itu yang paling kasihan. Saat kampanye, kita dihina, dicerca, dijual namanya kemana-mana. Tapi kita tidak apa-apa. Kita masih bisa hidup bahkan tanpa mereka sekalipun," pungkasnya.
(mkl/hen)











































