.webp)
Gelaran yang berlangsung selama 5 hari ini menampilkan produk-produk dari 164 Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra binaan Bank Mandiri, di sektor industri fesyen dan sektor industri kuliner.
Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansury mengungkapkan, pemeran ini digelar dengan tujuan mendorong perkembangan industri kreatif melalui penguatan jaringan pemasaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara ini sendiri, lanjut Pahala, dimaksudkan memfasilitasi para pelaku industri untuk dapat bertemu dan berkenalan langsung dengan calon pelanggan barunya.
Ia berpendapat, selama ini minimnya akses pasar merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan bisnis UKM.
"Kami menyadari perbankan jarang memberikan ruang kepada UKM untuk berkembang dengan baik, dikenal dengan baik. Dengan ini kami mencoba untuk memahami industri kreatif dan mengembangkannya," lanjutnya.
Pada tahun ini, Bank Mandiri menargetkan jumlah pengunjung dalam pameran tersebut mencapai lebih dari 100 ribu pengunjung dengan target transaksi sekitar Rp 6 miliar-Rp 8 miliar.
Dalam gelaran ini sejumlah produk unggulan ditampilkan, antara lain Tenun Sutra Garut, Rumah Tenun Pusako Minang, Rumah Songket Adis, Batik Solo, Batik Jepara, Batik Madura, Kain Tenun Bali, Kerajinan Perak Bali, Mutiara Lombok, dan Kain Jumputan Palembang.
Sedangkan untuk produk. kuliner yang menjadi andalan dalam pameran ini antara lain Bihun Bebek Medan Suki, Soto Udang Galah, Soto Ahri Garut, Gulai Kepala Ikan RM Keluarga, dan Gudeg Yu Djum Yogyakarta.
"Dengan program pembinaan dan pendampingan yang dilakukan Bank Mandiri selama ini, sebagian dari mitra binaan kami berhasil membukukan perkembangan bisnis yang signifikan," pungkasnya.
(dna/dnl)
