Tahun depan, pemerintah akan kembali menerbitkan ORI. Tidak hanya itu, ada pula obligasi syariah atau sukuk untuk konsumen ritel.
"Penerbitan ORI itu Oktober. Kalau sukuk ritel April," ungkap Robert Pakpahan, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, kala ditemui di Gedung Djuanda, komplek Kemenkeu, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk penerbitan obligasi tahun depan, tambah Robert, sebagian besar akan dilaksanakan pada semeter I-2015. "Sekitar 57% dari total untuk semester I," katanya.
Penerbitan pada semester I-2015, menurut Robert, juga termasuk beberapa obligasi global. Tahun depan, pemerintah akan menerbitkan obligasi dengan mata uang dolar Amerika Serikat (AS), euro, sampai yen Jepang.
"USD, Samurai (yen), euro, tidak akan semua dieksekusi di semester I. Tapi seyogiayanya sebagian besar diselesaikan di semester I. Saya tidak akan spesifik mengatakan, tapi in general yang internasional bonds kita prioritaskan semester I," jelasnya.
(hds/hen)