Malaysia Sudah Buka 3 Bank di RI, OJK: Bank Kita di Sana Juga Harus Sama

Malaysia Sudah Buka 3 Bank di RI, OJK: Bank Kita di Sana Juga Harus Sama

- detikFinance
Senin, 05 Jan 2015 14:52 WIB
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank Indonesia (BI) sepakat untuk mendukung integrasi perbankan di level ASEAN. Sebelum dilakukan penandatanganan oleh 10 negara ASEAN yang rencananya akhir bulan ini, Indonesia dan Malaysia telah melakukan beberapa kesepakatan. Di antaranya soal asas resiprokal atau kesetaraan antar kedua negara.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon mengungkapkan, dalam kesepakatan tersebut nantinya harus ditegaskan bahwa masing-masing negara harus saling menguntungkan. Jumlah bank milik Indonesia di Malaysia harus sama dengan jumlah bank milik Malaysia di Indonesia. Saat ini, jumlah bank Malaysia di Indonesia ada 3 yaitu CIMB Niaga, BII-Maybank, dan Maybank Syariah.

"Dengan Malaysia kita sudah punya poin-poin kan, paling intinya resiprokal. Jumlah bank mereka di sini dan bank kita di sana harus sama," ujar Nelson saat ditemui di kantor OJK, Jakarta, Senin (5/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nelson menjelaskan, pihaknya akan mendorong bank-bank BUMN untuk bisa berekspansi ke Malaysia. Menurutnya, kesepakatan dengan Malaysia ini harus dimanfaatkan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sektor keuangan pada 2020 mendatang.

"Indonesia ke Malaysia mungkin paling duluan bank-bank BUMN. Seperti Mandiri, BRI, BNI mungkin," katanya.

Untuk itu, Nelson mengatakan, pihaknya belum akan memberi izin bank asal Negeri Jiran itu berekspansi lebih luas di Indonesia sebelum asas resiprokal benar-benar diterapkan.

"Sekarang Malaysia ada 3 bank besar di sini, kita bilang tunggu kita 3 dulu dong di sana muncul sebelum mereka nambah di sini. Pokoknya sebelum kita 3 muncul di Malaysia, mereka nggak boleh nambah karena mereka sudah tiga di sini," tegas dia.

Untuk mendorong perbankan nasional berekspansi di Malaysia, Nelson meminta mereka mempersiapkan segala kebutuhan seperti permodalan, daya saing, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Bank harus kuat permodalannya. Kemudian harus ada daya saing yang kuat, SDM harus berkualitas," pungkasnya.

(drk/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads