Rencana merger ini muncul tak lama setelah sebelumnya ramai dibicarakan soal penggabungan antara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Mandiri Tbk. Entitas bisnis yang akan digabung adalah PT Bank Syariah Mandiri, PT BNI Syariah, PT BRI Syariah, dan satu unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
Beberapa media asing yang ikut meramaikan pemberitaan soal merger bank syairah ini antara lain Reuters, Business Time, Channel News Asia, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini baru pemikiran yang berkembang antara Menteri BUMN dan regulator lain. Ini masih harus dikaji lagi karena melibatkan induk usaha masing-masing bank syariah," kata Nelson seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/2/2015).
Hal serupa juga dikabarkan oleh Business Time yang menyebut kabar merger itu masih harus dikaji kembali. Pemerintah memang berniat punya bank syariah dengan aset cukup besar untuk bersaing dengan negara tetangga.
Sementara Channel News Asia melaporkan, hasil merger antara empat entitas bisnis itu akan menghasilkan bank syariah dengan aset lebih dari US$ 8 miliar (Rp 96 triliun).
(ang/dnl)











































