Kajian sedang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan Kementerian BUMN sudah membentuk tim khusus dalam merger tiga bank syariah dan satu unit usaha syariah BUMN ini.
"Sekarang sedang dikaji," kata Ketua Dewan Komisioner Muliaman Dharmansyah Hadad di Gedung DPD, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (18/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisakah rencana ini terealisasi tahun ini? "Insya Allah," kata Muliaman.
Sebelumnya, Kepala Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN Teddy Poernama mengatakan, latar belakang pemerintah memunculkan rencana merger ini setelah melihat Indonesia dengan jumlah penduduk muslim mayoritas lebih dari 160 juta tapi perkembangan ekonomi syariah sangat lambat.
"Terlihat bank syariah penetrasinya dari sisi asset hanya sekitar 4% dibandingkan bank konvensional," kata Teddy.
Maka dari itu, tambah Teddy, pemerintah berniat mempercepat pertumbuhan bank syariah sambil menata kembali regulasinya demi mendorong pertumbuhan perbankan syariah
"Harus dipercepat dengan pertumbuhan non organik, salah satu alternatifnya dengan menggabungkan 3 bank syariah yang merupakan anak perusahaan bank BUMN yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah dan BNI Syariah serta unit usaha syariah BTN," katanya.
(ang/dnl)











































