Menabung Pakai HP, Sinyal Hanya '1 Setrip' Bisa Transaksi

Menabung Pakai HP, Sinyal Hanya '1 Setrip' Bisa Transaksi

- detikFinance
Senin, 30 Mar 2015 11:27 WIB
Medan - Program Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif), atau dikenal dengan istilah branchless banking tengah dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan 4 bank.

Menggunakan sarana telepon genggam (handphone/HP), masyarakat di daerah-daerah yang belum terjamah perbankan, bisa menabung.

Deputy President Director PT Bank BTPN Tbk, Djemi Suhendra mengatakan, program atau layanan Laku Pandai bisa dilakukan dengan menggunakan HP apa pun, dan semurah apa pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Layanan ini bisa bekerja dengan HP termurah sekali pun. Soal masalah sinyal, program ini bisa berjalan dengan hanya 1 sinyal di HP. Jadi ini memang ditujukan untuk masyarakat yang belum terjamah layanan perbankan," jelas Djemi di Hotel JW Marriott, Medan, Minggu malam (29/3/2015).

Memang, layanan ini dilakukan dengan sistem seperti pesan singkat atau SMS. Nanti ada kode yang dituju, dan setelah itu keluar menu pilihan untuk melakukan transaksi perbankan, dengan memasukkan kode PIN yang diberikan bank. Nasabah bisa melakukan transaksi menabung atau tarik tunai lewat agen-agen yang ditunjuk oleh bank yang bersangkutan.

Kenapa dipilih dengan sarana HP? Karena populasi HP di Indonesia sangat besar, dan menjangkau hingga ke daerah-daerah terpencil. Situasi ini dimanfaatkan oleh perbankan.

Djemi mengatakan, bagi BTPN, program ini memang tidak akan langsung memberikan untung. "Jadi untungnya itu kami perkirakan baru di tahun kelima. Karena kami harus investasi besar untuk IT dan orang," jelas Djemi.

Maksudnya investasi orang adalah menciptakan call center untuk pusat pengaduan nasabah. Selain itu harus ditunjuk juga petugas di lapangan yang melakukan pengawasan terhadap agen-agen.

Layanan ini memang sangat komersial bagi perbankan dan bisa mendapatkan untung dalam jangka waktu beberapa tahun. Untung baru bisa diraup setelah beberapa tahun, karena nasabah yang disasar layanan ini adalah nasabah kecil, dan simpanannya juga kecil.

"Jadi (kinerja Laku Pandai) tergantung kecepatan kami mengakuisisi nasabah," ujar Djemi.

BTPN menargetkan 200 ribu nasabah Laku Pandai di tahun ini, dan bisa mencapai 10 juta dalam 5 tahun ke depan. Hari ini, BTPN akan meluncurkan layanan Laku Pandai di Lubuk Pakam, Sumatera Utara.

Untuk saat ini, program Laku Pandai hanya untuk transaksi menabung atau tarik tunai. Belum dikembangkan untuk proses pengajuan kredit atau penjualan asuransi mikro. Lantas, apakah program ini aman?

Djemi mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah simulasi untuk mengetahui keamanan apa saja yang harus dilakukan. Ini semua untuk mencegah pembobolan dana nasabah. Perekrutan agen-agen juga dilakukan dengan sangat hati-hati.

Sejumlah negara di dunia memang telah melakukan program seperti ini. Contoh saja Kenya dan Bangladesh yang berhasil melakukan program ini. Djemi mengakui, program ini memang banyak dilakukan oleh negara berkembang. Sementara negara maju tidak lagi memerlukan program ini.

Kenya menjadi salah satu negara yang berhasil mengembangkan program ini. Namun program layanan tersebut dikuasai oleh perusahaan telepon selular. Sementara di Bangladesh, program ini sukses dilakukan oleh perbankannya.

(dnl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads