Menengok Pabrik Pencetak Uang di Karawang

Menengok Pabrik Pencetak Uang di Karawang

- detikFinance
Selasa, 07 Apr 2015 09:33 WIB
Menengok Pabrik Pencetak Uang di Karawang
Jakarta -

Berlokasi di Kawasan Industri Karawang, Jawa Barat, tepatnya di Parung Mulya, Perum Peruri membuat uang kertas maupun koin yang ada di dompet dan kantong Anda. Tak hanya itu, Peruri juga mencetak sertifikat tanah, pita cukai, meterai, dan kertas atau koin non tunai lain di tempat ini.

Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 202 hektar dan mempekerjakan 2.600 orang di semua divisi. Semua pegawai di pabrik ini menerapkan kedisiplinan tinggi, termasuk aparat keamanan yang berjaga-jaga di pabrik yang merupakan objek vital negara ini.

Apa lagi yang menarik di pabrik uang ini? Berikut rangkuman detikFinance, Selasa (7/4/2015):

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Dijaga Ketat

Tak banyak yang tahu bagaimana suasana di dalam pabrik ini, karena tak sembarang orang bisa masuk areal pabrik. Di gerbang utama, terdapat pos penjagaan yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian bersenjata lengkap.

Tak hanya itu, di setiap divisi produksi pun terdapat aparat-aparat keamanan yang berjaga. Di berbagai sudut pun terpasang kameran CCTV. 

Begitu keluar setelah melihat proses produksi,‎ semua pengunjung digeledah aparat. Protokol ini berlaku bagi semua orang, termasuk pekerja, direksi, hingga pejabat pemerintahan yang selesai masuk ke area produksi.

‎2. Tak Boleh Bawa Ponsel dan Uang

‎Ini juga merupakan salah satu Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dijalankan. Sebelum memasuki area produksi, semua pengunjung tak boleh membawa ponsel dan barang bawaan lain. Semua barang bawaan itu harus disimpan atau bisa dititip di loker yang sudah disediakan.

Tak hanya itu, uang yang kita bawa sebelum masuk pun harus disimpan meski uang itu lecek atau lusuh. Hal itu untuk dugaan pengambilan uang dari proses produksi.

3. Karyawan <i>Tilep</i> Uang, Gaji Dipotong 6 Bulan

Bekerja di pabrik pencetakan uang harus menerapkan disiplin yang tinggi. Tak seorang pun pegawai pabrik diperbolehkan membawa ponsel saat bekerja, semua harus disimpan di loker. Jangankan ponsel, uang yang mereka miliki pun tak boleh dibawa saat kerja, sekalipun nominalnya kecil dan sudah lusuh.

Karena jika kedapatan membawa uang saat penggeledahan di pintu keluar, meski itu adalah uangnya sendiri, maka ada sanksi administrasi juga terancam pidana.

"Sanksinya potong 6 bulan gaji, dan dibawa ke polisi juga," kata salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya di lokasi.

4. Cetak Uang Kertas 9,3 Miliar Lembar di 2015

Tahun ini, Peruri bakal mencetak uang kertas sebanyak 9,3 miliar bilyet atau lembar berbagai pecahan. Proses pembuatan uang kertas memakan waktu. Mulai dari pembuatan desain, pencetakan, inspeksi, pemotongan, pembungkusan hingga akhirnya dikirimkan ke Bank Indonesia (BI) untuk diedarkan.

Bahan baku berupa kertas khusus yang hanya diperoleh dari BI. Sehingga cetakan uang tak bisa ditambah atau dikurangi. Oleh karena itu, uang yang gagal produksi pun harus dikirimkan ke BI.

5. Cetak 1,7 Miliar Koin Rupiah Berbagai Pecahan

Selain mencetak miliaran lembar uang kertas, Peruri pun tahun ini mendapatkan pesanan uang koin sebanyak 1,7 miliar keping.
‎Prosesnya pun hampir sama dengan pencetakan uang kertas, yakni dimulai dari proses desain, pembuatan matris dan patris atau acuan cetak, pencetakan, inspeksi, hingga pembungkusan dan pengiriman.

6. Membuat Sertifikat Tanah Hingga Paspor

Tak hanya membuat alat transaksi tunai, di areal pabrik ini pun Peruri mencetak kertas berharga non tunai dan koin berharga non tunai. Kertas berharga non tunai yang dibuat yakni berupa sertifikat tanah, paspor, pita cukai, meterai, surat Bank Indonesia, dan surat berharga lain.

Sedangkan logam atau koin non tunai yang dibuat contohnya berupa medali, plakat dan lainnya.

7. Dapat Pesanan dari Nepal Sampai Argentina

Selain untuk kebutuhan dalam negeri, Peruri pun memenuhi pesanan uang dari negara lain. Untuk uang kertas, Peruri memenuhi pesanan dari Nepal.

Sedangkan uang koin, Peruri pernah mencetak uang untuk Argentina. Untuk kertas berharga non tunai‎, Peruri pun mencetak paspor untuk Srilanka.

Halaman 2 dari 8
(zul/hds)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads