Sedangkan sumber pendapatan lainnya berasal dari pendapatan non bunga yang mencapai Rp 2,7 triliun atau tumbuh sebesar 51,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sehingga total income atau total pendapatan yang diperoleh BRI mencapai Rp 23,1 triliun atau meningkat 22,4%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tengah tren perlambatan aktivitas ekonomi yang nyata di awal 2015, BRI berhasil membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun pada kuartal I-2015," ujar dia. BRI pada kuartal I-2014 memperoleh laba 5,9 triliun.
Selain itu, perolehan laba tersebut juga didukung oleh kenaikan total aset BRI sebesar 31,1 dari Rp 595,7 triliun di kuartal I-2014 menjadi Rp 781,2 triliun di kuartal I-2015.
Sejalan dengan peningkatan laba, ekuitas BRI juga mengalami pertumbuhan dari Rp 78,8 triliun pada kuartal I-2014 menjadi Rp 95,5 triliun pada kuartal I-2015 atau naik sebesar 21,2%.
Sementara itu, total kredit yang sudah disalurkan BRI mencapai Rp 472,9 triliun pada akhir Maret 2015 atau meningkat 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kredit tersebut diimbangi dengan posisi neraca yang likuid, di mana rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat sebesar 80,5% pada Maret 2015.
Di triwulan I-2015, kualitas aset produktif tetap terjaga dengan baik terlihat pada rasio kredit bermasalah (NPL) netto sebesar 0,6% dan gross sebesar 2,2%.
Rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar 20,1% pada Maret 2015 dibandingkan 18,2% pada Maret 2014.
(drk/rrd)











































