Laba usaha juga tumbuh 22,91% dari Rp 71,32 miliar menjadi Rp 87,66 miliar di kuartal I-2015. Demikian disampaikan Direktur Keuangan Perum Peruri Antonius dalam konferensi persnya di Hotel Gran Mahakam, Blok M, Jakarta, Kamis (28/5/2015).
"Ini kinerja yang menggembirakan artinya Peruri masih bisa mempertahankan pertumbuhan di atas 20% di tengah-tengah tuntutan kualitas pelanggan yang semakin meningkat," katanya.
Antonius menyebutkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pencetak uang itu meraup penjualan bersih Rp 580,33 miliar atau naik 27,45% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp 455,34 miliar.
Kenaikan ini merupakan hasil pencapaian produksi cetak uang kertas 109,21%, uang logam 101,49%, dan pencetakan security printing lainnya, khususnya pita cukai yang pencapaiannya sebesar 139,47%.
Pencapaian penjualan bersih tersebut dikontribusi oleh pencetakan uang sebesar 81% dan non uang 19%, sementara di kuartal I-2014 kontribusi pencetakan uang sebesar 66% dan non uang sebesar 34%.
Dia menyebutkan, total aset perusahaan pelat merah itu di kuartal I-2015 tercatat Rp 3,19 triliun atau naik 15,39% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,77 triliun.
"Kenaikan total aset tersebut merupakan komitmen direksi untuk melakukan modernisasi mesin sebagai alat produksi," ujarnya.
Sementara itu, kontribusi anak perusahaan terhadap induk Peruri memang belum besar, hingga kuartal I-2015 baru sekitar 2%.
"Kami yakin pada tahun-tahun berikutnya akan semakin baik," tandasnya.
(Dewi Rachmat Kusuma/Angga Aliya)











































