Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan, proses penggabungan ini dilakukan untuk lebih mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. Selain itu, merger ATM ini dinilai lebih efisien dan simpel.
"Lagi proses. Tujuannnya mempermudah masyarakat bertransaksi, jangan banyak kartu. Lebih efisien, bank efisien, masyarakat juga dimudahkan. Satu kartu bisa masuk ke semua ATM," jelas dia kepada detikFinance, Jumat (29/5/2015).
Peter menjelaskan, sejauh ini BI bersama pihak-pihak terkait tengah berembug untuk bisa mengonsolidasikan bank-bank BUMN yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN). Komunikasi dilakukan terkait jumlah ATM, biaya atau fee transaksi, dan lain-lain.
"Info detil tunggu prosesnya selesai. Jadi masyarakat nggak bingung. Makin simpel, canggih dan efisien," sebutnya.
Dalam riset Mandiri Sekuritas disebutkan, empat bank BUMN akan mulai mengonsolidasikan ATM mereka mulai Juni 2015, dan akan dinamakan 'ATM Himbara Link'.
Untuk fase pertama, ATM tersebut akan berlokasi di 50 area Jabodetabek. Keempat bank BUMN tersebut adalah, Bank Mandiri, BRI, BTN, dan BNI.
Biaya transaksi di ATM ini akan diumumkan segera. Rencananya akan dibuat 800 ATM, jadi masing-masing bank BUMN ini akan berkontribusi mendirikan 200 ATM.
(Dewi Rachmat Kusuma/Angga Aliya)











































