ATM 'Merger' Bank BUMN Bisa Mulai Dipakai Pertengahan Juli 2015

ATM 'Merger' Bank BUMN Bisa Mulai Dipakai Pertengahan Juli 2015

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Rabu, 17 Jun 2015 16:25 WIB
ATM Merger Bank BUMN Bisa Mulai Dipakai Pertengahan Juli 2015
Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) saat ini tengah melakukan uji coba (pilot project) ATM gabungan milik bank-bank BUMN, atau disebut ATM Link. Sedikitnya, 50 ATM milik Bank Mandiri diuji coba yang lokasinya di Jakarta.

Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans mengatakan, saat ini proses uji coba tengah berlangsung dan diharapkan mulai pertengahan Juli 2015, 50 ATM Link milik Bank Mandiri ini sudah bisa dipakai nasabah bank BUMN.

"Pertengahan Juli bisa 50-an. Sedang sinkronisasi atau integrasi konsolidasi ATM. Dari bank-bank BUMN anggota Himbara (himpunan bank-bank milik negara) sudah koordinasi dangan lebih baik," ujar Rico saat berbincang bersama media di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (17/6/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rico menyebutkan, setiap tahun, bank-bank BUMN harus menyisihkan investasi cukup besar untuk menambah layanan mesin ATM. BTN saja, setiap tahunnya menambah 2.000-4.000 ATM, Bank Mandiri 3.500 ATM, BRI 2.000-4.000 ATM, BNI 2.000-3.000 ATM.

"Kalau investasi sendiri-sendiri, lebih lambat, kalau misalnya gabung dengan Himbara, satu ATM brandingnya ATM Link, masing-masing nasabah akan lebih cepat pertumbuhannya," sebut dia.

Rico menambahkan, penggabungan ATM ini juga sebagai efisiensi baik untuk operasional maupun biaya masing-masing bank.

"Jumlah transaksi ideal per bulan 10 ribu trasaksi satu ATM, di atas 10 ribu crowded (padat). Biaya satu ATM kira-kira untuk operasional per ATM per bulan termasuk biaya depresiasi, mengisi ulang dan komunikasi Rp 16 juta. Paling mahal biaya ongkos ngisi uang. Harga ATM US$ 7.000-8.000. Lebih efisien lagi ongkosnya dibagi 4 bank," kata Rico.

(drk/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads