Wali Kota Bandung Ridwan Kamil hari ini meneken nota kesepakatan dengan BI di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Jumat (19/6/2015).
Menurut pria yang akrab disapa Emil itu, transaksi uang tunai di Bandung terbilang cukup tinggi yakni mencapai Rp 7,7 triliun. Dari data Bank Indonesia, sekitar 3.000 unit mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang ada di Kota Bandung, terdapat 3,25 juta penarikan uang tunai dengan nilai transaksi Rp 7,7 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam waktu dekat, Smart Card ini akan diujicobakan untuk membayar segala urusan yang berhubungan dengan Pemkot Bandung
"Hari ini kita MoU dengan BI. Kita mulai dulu di segala urusan yang bisa ditangani oleh Pemkot Bandung, misalnya urusan pembayaran pendidikan, hibah, dan lainnya," terangnya.
Nantinya, lanjut Emil, kartu tersebut diharapkan bisa mengubah gaya hidup di Kota Bandung. Masyarakat tidak perlu lagi membawa uang tunai yang bisa berpeluang memicu tindak kejahatan.
"Jadi dengan konsep nontunai diharapkan bisa mengalahkan perputaran transaksi atm tunai dalam waktu 3 tahun," ucapnya.
Bandung dipercaya BI untuk dijadikan percontohan dalam menggunakan sistem pembayaran dengan Smart Card tersebut.
"BI berharap Bandung bisa menjadi kota percontohan yang semua transaksinya tidak menggunakan uang tunai lagi. Termasuk bayar angkot taksi dan lainnya," tandasnya.
(avi/ang)











































