Risiko Tukar Uang Receh di Jalan, BI: Bisa Saja Uang Palsu

Risiko Tukar Uang Receh di Jalan, BI: Bisa Saja Uang Palsu

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 30 Jun 2015 16:00 WIB
Risiko Tukar Uang Receh di Jalan, BI: Bisa Saja Uang Palsu
Jakarta - Kebutuhan uang receh saat Lebaran yang tinggi menjadi peluang bagi pelaku usaha penjaja penukaran uang receh di tepi jalan atau oleh 'inang-inang'. Namun Bank Indonesia (BI) mengingatkan soal risiko bagi konsumen yang menukar uang receh di tepi jalan.

Deputi Direktur Departemen Manajemen Uang Bank Indonesia (BI) Sithowati Sandrarini mengimbau masyarakat untuk tidak menukar uang receh untuk kebutuhan Lebaran pada inang-inang. Selain harus membayar lebih uang sebagai jasa penukaran, juga ada risiko lainnya. Menurut Sithowati, masyarakat sangat rentan tertipu bila menukar uang receh dari pinggir jalan.

"Kalau yang dijual di jalan-jalan kan bisa saja itu uang palsu atau nilainya nggak sesuai dengan yang ditawarkan," ujar Sithowati pada detikFinance ditemui di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (30/6/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengimbau masyarakat dapat membeli langsung pada tempat penukaran yang disediakan BI. Termasuk yang ada di Lapangan Monas yang berlangsung sejak 17 Juni 2015 hingga 15 Juli 2015.

Menurut Sithowati, di Jakarta, BI telah membuka gerai penukaran di Monas dan Pekan Raya Jakarta (PRJ). "Kita juga buka di 6 stasiun kereta. Itu meliputi Stasiun Tanah Abang, Gambir, Senen, Jakarta Kota, Jatinegara, dan Cikini," ungkap Sithowati.

Selain itu, kata Sithowati, penukaran uang untuk kebutuhan Lebaran juga bisa dilakukan di 80 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sisanya disebar di kantor cabang bank-bank nasional di seluruh Indonesia. Ada 80 lokasi, titik-titik itu bisa ditanya ke call center BI di 500131, kalau telepon ke call center kami pasti bisa dikasih tahu," jelasnya.

(hen/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads