BCA: 80% Industri Turun di Semester I-2015

BCA: 80% Industri Turun di Semester I-2015

Maikel Jefriando - detikFinance
Rabu, 29 Jul 2015 21:02 WIB
BCA: 80% Industri Turun di Semester I-2015
Jakarta -

PT Bank Central Asia (BBCA) mencatatkan kondisi kredit korporasi pada akhir Juni 2015, sebesar Rp 113,2 triliun. Capaian ini tumbuh 6,4%dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), namun secara year to date (ytd) terkontraksi 6,1%.

Hal ini tak lepas dari perlambatan yang terjadi hampir di seluruh sektor industri‎ di dalam negeri. Direktur‎ Korporasi BCA Dahlia Ariotedjo, menyebutkan 80% industri yang berada dalam portfolio BCA mengalami penurunan pertumbuhan.

"Dari Portfolio‎ BCA, 80% dari industri memang penurunan," ungkapnya dalam paparan kinerja BCA di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (29/7/2015)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Industri yang paling drastis penurunannya adalah di sektor perkebunan, khususnya kelapa sawit. Kemudian transportasi, logistik, otomotif atau kendaraan bermotor, telekomunikasi, ‎hingga rokok dan tembakau.

"Untuk telekomunikasi itu seperti pembelian pulsa‎ yang tidak setinggi tahun lalu. Terus juga rokok, juga ternyata berkurang konsumsinya," ujarnya.

Sementara, industri yang masih cukup bergairah adalah bahan kimia plastik, makanan dan minuman dan farmasi atau alat kesehatan serta pariwisata. Peningkatan yang terjadi adalah sekitar 15-20% sampai dengan semester I-2015.

"Masih ada yang meningkat, meskipun lebih banyak yang menurun," jelas Dahlia.

Potensi di semester II-2015, Dahlia berharap akan lebih baik dari lapo‎ran hari ini. Apalagi seiring dengan rencana pemerintah untuk menggenjot belanja infrastruktur, yang secara nilai dan dampaknya nanti cukup besar.

"Kita berdoa semoga lebih baik. Untuk kredit-kredit infrastruktur kan masih berjalan. Nanti efeknya baru akan terlihat memang pada kuartal ke IV,‎" tukasnya

Secara umum‎ portfolio kredit BCA masih cukup bagus dengan catatan sebesar Rp 347,1 triliun pada akhir Juni 2015, naik 8% secara yoy, didorong oleh penyaluran kredit konsumer dan komersial dan UKM‎.

Kredit konsumer tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp 96,4 triliun. Portfolio KPR naik 7,7% yoy menjadi Rp 56,9 triliun dan Kredit Kendaraan Bermotor 11,6% yoy menjadi Rp 30,5 triliun‎. Outstanding kartu kredit mencapai Rp 9 triliun, meningkat 10,5% yoy.‎ Kredit komersial dan UKM naik 8,3% yoy menjadi Rp 137,5 triliun.

(mkl/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads