Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Sunarso menyebutkan sektor pembiayaan mikro tetap akan tumbuh bagus pada semester II dan tahun berikutnya. Alasannya karena hanya segmen ini yang tidak terdampak dari persoalan global.
"Sektor yang masih akan melaju kencang adalah mikro. Karena sekarang NPL nya masih di bawah 2%," ungkapnya saat paparan kinerja di Gedung Bank BRI, Jakarta, Jumat (31/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Segmen mikro ini nggak ada isu itu. Warteg pagi buka, jualan, siang sudah dapat uang. Jadi turn-over nya harian. Makanya mikro masih akan kencang," jelas Sunarso.
Bila melihat sektor menengah ke atas, masih akan dihantui oleh ketidakpastian ekonomi global. Khususnya datang dari rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
"Kalau segmen kelas atas itu sekarang masih pusing soal rencana kenaikan Fed fund rate, terus ada masalah capital outflow yang deras. Itu berpengaruh untuk mereka. Beda dengan sektor mikro," terangnya.
Seperti diketahui, total kredit yang disalurkan oleh BRI semester I-2015 adalah Rp 503,6 triliun atau tumbuh 9,7% yoy. Kredit di segmen mikro tumbuh 15% yoy menjadi Rp 165,8 triliun, ritel tumbuh 11,8% yoy menjadi Rp 187,3 triliun.
Adapun kredit di segmen menengah turun tipis 2,9% yoy menjadi Rp 18,9 triliun dan kredit. Korporasi naik 2,8% yoy menjadi Rp 131,5 triliun, dimana kredit tersebut mayoritas disalurkan ke BUMN lainnya.
(mkl/hen)











































