Ekonomi Lesu, Permintaan KPR Bank Mandiri Turun

Ekonomi Lesu, Permintaan KPR Bank Mandiri Turun

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Rabu, 05 Agu 2015 19:28 WIB
Ekonomi Lesu, Permintaan KPR Bank Mandiri Turun
Jakarta - Perlambatan ekonomi Indonesia di tahun ini berdampak pada kinerja Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Hingga semester I-2015, penyaluran KPR Bank Mandiri turun 0,62% dari Rp 26,506 triliun menjadi Rp 26,34 triliun.

Bahkan, hingga akhir tahun ini KPR Bank Mandiri hanya akan tumbuh di bawah 5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KPR masih tumbuh tapi di bawah 5% karena berat, rating yang dikeluarkan oleh sentral bank tentang developer drop pengeluarannya," kata Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi saat ditemui di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (5/8/2015).

Dia menjelaskan, penurunan permintaan KPR tak hanya dialami Bank Mandiri, secara industri pertumbuhan KPR juga melambat hanya 10-12% di kuartal I-2015. Lesunya perekonomian membuat daya beli masyarakat menurun.

"Kuartal pertama KPR secara industri hanya tumbuh 10-12 persen, memang tantangan KPR daya beli menurun karena yang banyak spending beli orang-orang yang bekerja di sektor komoditi, harga sekarang lagi drop, kredit kita di Kalimantan turun karena harga tambang juga turun, sektor itu sangat berpengaruh," terang dia.

Hery menyebutkan, kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan Loan To Value (LTV) atau menurunkan angka Down Payment (DP) tidak cukup ampuh mendongkrak kinerja KPR.

"LTV secara positif bangun untuk pengembangan KPR tapi impactnya belum terasa mungkin nanti akhir tahun," katanya.

Tak hanya itu, strategi Bank Mandiri untuk menurunkan suku bunga KPR juga tidak berdampak signifikan.

"Bunga kita sudah turun tetap nggak nendang, kemudian proses juga dipermudah, tapi ternyata masalahnya daya beli yang menurun. Terobosan kita nanti di 17 Agustus ada KPR merdeka, sisi biaya admin dan provisi kita bebasin, suku bunga bersaing," ucap Hery.

Dia berharap, di semester kedua tahun ini perekonomian Indonesia bisa lebih baik sehingga daya beli meningkat dan permintaan KPR menggeliat.

"Harapan di semester dua ekonomi membaik, diharapkan kredit infrastruktur dan anggaran infrastruktur lebih baik penyerapannya. Kalau infrastruktur jalan, multiplier effect-nya banyak termasuk ke KPR," imbuh Hery.

(drk/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads