Rachmat Saleh, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI), menyebut Rudjito memiliki kinerja cemerlang saat di BRI.
"Orang baik, bijak, selama menjabat di BRI menunjukkan suatu prestasi yang cukup tinggi," kata Rachmat, saat mengantar jenazah Rudjito di Masjid Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (25/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya (meloloskan go public). Dia mempunyai prestasi yang cukup tinggi sebagai pejabat," tuturnya.
Keberhasilan Rudjito memimpin BRI selama 5 tahun bukan tanpa sebab. Rachmat memandang Rudjito sebagai sosok pekerja keras, loyal, dan disiplin.
"Itu yang diperlukan oleh kita semua yang muda-muda, belajar terus, gimana teknologi itu maju terus," ceritanya.
Sementara itu, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Kusmayanto Kadiman mengaku, kenal dekat dengan sosok Rudjito. Rudjito yang ia kenal sebagai profesional yang mampu mensinergikan bisnis perbankan dengan jasa lain seperti pos dan listrik. Saat itu, Rudjito memanfaatkan kantor pos yang jumlahnya tersebar hingga pelosok negeri sebagai salah satu gerai produk perbankan.
Rudjito, lanjut Kusmayanto, juga sebagai peletak dasar pembangunan sistem dan jaringan mesin ATM di BRI. Rudjtito memasukkan dan menerapkan teknologi seperti mesin ATM di BRI. BRI yang awalnya dikenal sebagai bank masyarakat desa menjelma menjadi bank raksasa di Indonesia dengan laba terbesar.
"Zaman beliau kan ATM BRI ada, dulu kan nggak ada ATM. BRI itu kan bank di pasar di kampung, itu kan dari beliau, salah satunya, sama direktur lain juga memikirkan. Itu yang betul-betul mendorong menjadi kenyataan," tuturnya.
Kusmayanto mengaku, terakhir bertemu Rudjito saat bermain golf pada 2 tahun lalu.
"Main golf kira-kira 2 tahun lalu di Pondok Indah dan nggak sengaja ketemu. Waktu beliau sakit, saya juga sempat jenguk dan sakit cukup lama," tuturnya.
(feb/dnl)











































