Di tengah perlambatan ekonomi saat ini, PT Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah masih mencatatkan pertumbuhan positif.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, pertumbuhan positif tersebut didukung oleh manajemen perseroan yang baik.
"Kuncinya di SDM. SDM kita kompeten, karena SDM kita pengalaman sekali di KPR. Nah, di syariah kan kita fokus di KPR," katanya di acara Seminar Infobank 'Strategi Industri Perbankan dan Keuangan Syariah di Tengah Gejolak Ekonomi', di Hotel Sangri-La, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya banyak kan bank syariah kurang baik mengelola strategi dan prioritas. Misalnya, jangan sampai nggak punya kompetensi di bidang pembangkit listrik, tapi kemudian ikut membiayai, nggak bisa begitu," terang dia.
Maryono menyebukan, saat ini kinerja BTN Syariah masih dalam kondisi positif. Terlihat dari pertumbuhan aset yang terus naik.
Dalam periode Desember 2010-Desember 2014, aset BTN Syariah tumbuh 34,53%. Sementara dari September 2014-September 2015 tumbuh 25,19%.
Sementara untuk deposit syariah dalam periode Desember 2010-Desember 2014 tumbuh 38,1%. Sementara dari September 2014-September 2015 tumbuh 32,75%.
Untuk net profit dari Desember 2014-Desember 2015 tumbuh 54,65%. September 2014-September 2015 tumbuh 44,52%.
Pembiayaan syariah dari Desember 2010-Desember 2015 tumbuh 35,67%. September 2014-September 2015 tumbuh 14,99%.
Non Performing Financing (NPF) selama periode Desember 2010-Desember 2014 turun ke posisi 3,03%. September 2014-September 2015 naik 8,33% dari 2,16% ke 2,34%.
"Saat bank syariah lain bermasalah, kita malah tumbuh pesat. Ini bukti sumber daya manusia kita bagus. Itu kuncinya, kita tetap tumbuh," katanya.
(drk/ang)











































