PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terus berinovasi dalam layanan perbankan melalui penambahan fitur bulk payment service pada sistem Mandiri Cash Management.
Harapannya fitur ini dapat mendorong kontribusi bisnis cash management pada fee based income perseroan hingga 20% dalam satu tahun mendatang.
Untuk tahap awal, fitur bulk payment service atau layanan transaksi pembayaran bersifat massal ini akan diterapkan untuk layanan pembayaran listrik PLN dan pajak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama Bank Mandiri Budi G Sadikin mengungkapkan, inovasi ini bertujuan untuk menambah pilihan channel pembayaran bagi nasabah korporasi sehingga nasabah dapat meningkatkan kualitas pengelolaan arus kas dengan lebih efektif dan lebih efisien.
“Inovasi ini dipersembahkan sebagai implementasi visi kami untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada nasabah, terutama dalam penciptaaan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat,” jelas Budi dalam acara Mandiri Karnaval 2015, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (24/10/2015).
Melalui fitur ini, kebutuhan transaksi perusahaan yang bersifat massal/bulk akan dapat dilakukan dalam satu proses sehingga memudahkan nasabah dalam memproses transaksi.
Nasabah juga dapat dengan mudah memonitor transaksi pembayaran secara real-time on-line karena sistem Mandiri sudah terintegrasi dengan sistem di PT PLN & otoritas Pajak.
“Ke depan, kami akan terus mengembangkan Mandiri Cash Management dengan fitur-fitur lain yang akan semakin menguntungkan dan memudahkan nasabah korporasi dalam melakukan transaksi bisnis,” kata Budi.
Selain jaringan value chain nasabah, Budi menambahkan, produk ini juga dimaksudkan untuk menyasar korporasi-korporasi baru, terutama yang memiliki frekuensi pembayaran rutin cukup besar dan terjadwal.
Per September tahun ini, hampir 14.000 perusahaan di Indonesia telah memanfaatkan layanan Mandiri Cash Management dengan frekuensi transaksi mencapai 81,5 juta dengan nilai berkisar Rp 3.100 triliun.
Dari nilai tersebut, kontribusi yang diberikan bisnis MCM ini kepada perusahaan melalui pendapatan atas jasa atau fee based income mencapai sekitar Rp 47,5 Miliar.
“Di samping untuk meningkatkan pendapatan, peresmian fitur ini juga menjadi salah satu persembahan kami kepada nasabah dalam rangka menandai hari jadi Bank Mandiri ke-17,” jelas Budi.
(drk/rrd)