Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan Jangkau, Sinergi, dan Guideline (Jaring) sejak Mei lalu. Jaring merupakan kredit yang disalurkan khusus sektor maritim, khususnya nelayan.
Jaring adalah salah satu program penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di kelautan dan perikanan. Kendati demikian, tak semua nelayan bisa mengakses kredit berbunga 12% tersebut.
Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI), Mohammad Irfan mengatakan, penyaluran kredit Jaring ini hanya berlaku bagi nelayan yang telah memiliki usaha di sektor kelautan dan perikanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat ketentuan tersebut, menurut Irfan, pihaknya tidak memberikan kredit Jaring pada buruh nelayan yang tidak memiliki kapal atau alat produksi. Hal ini juga berlaku untuk sektor pengolahan dan pendukung perikanan dan kelautan.
"Kalau dia butuh nelayan kan pendapatannya kan tidak tetap. Seandainya dia ada pendapatan tetap, kita bisa beri kredit dengan skema lain. Bisa saja bukan nelayan mengaku-ngaku nelayan, padahal tidak punya alat produksi," katanya.
Selain itu, program kredit Jaring juga mengharuskan nelayan bebas dari daftar hitam kredit. "Nasabah tak boleh masuk daftar hitam, tidak pernah menunggak kredit dan sebagainya," jelas Irfan.
BRI sendiri, lanjut Irfan, hingga September telah menyalurkan kredit Jaring ini sebesar Rp 2,91 triliun. Sementara target penyaluran hingga akhir tahun sebesar Rp 2,5 triliun, atau melebihi target yang ditetapkan.
"Plafon paling banyak Rp 26 juta. Karena kan kita biayai banyak yang usaha kecil, kaya pengasapan (ikan), pindang, atau lainnya. Kalau usaha pengalengan itu bukan UKM lagi," terang Irfan.
Realisasi penyaluran kredit baru (gross) ke sektor Kelautan dan Perikanan oleh Bank Partner sampai dengan akhir September 2015 telah mencapai Rp 4,41 triliun atau 82,09% dari target agregat 8 Bank Partner Rp 5,37 triliun. Beberapa bank yang telah mencapai dan melebihi target penyaluran kredit gross adalah BRI, BTPN, dan BPD Sulselbar.
Selain kedelapan bank pelopor yang telah berkomitmen untuk meningkatkan realisasi pembiayaan pada sektor KP pada tahun 2015, saat ini terdapat penambahan 5 Bank Partner baru yang ikut bergabung dengan Program JARING tahun 2015, yaitu PT BCA, Tbk, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk, PT Bank CIMB Niaga, PT Bank Sinarmas, Tbk dan PT BPD Jawa Timur, Tbk.
Keikutsertaan beberapa bank partner yang baru ini sejalan dengan target jangka menengah-panjang mulai 2016, antara lain memperluas pembiayaan ke seluruh sektor maritim, antara lain mencakup jasa kelautan, transportasi laut, bangunan kelautan, dan industri maritim.
(dnl/dnl)