Persempit Uang Palsu, BI Dorong Transaksi Non Tunai

Persempit Uang Palsu, BI Dorong Transaksi Non Tunai

Lani Pujiastuti - detikFinance
Senin, 23 Nov 2015 17:37 WIB
Persempit Uang Palsu, BI Dorong Transaksi Non Tunai
foto: Lani-detikFinance
Jakarta - Bank Indonesia (BI), mengungkapkan temuan uang palsu sepanjang Januari hingga Oktober 2015 mencapai 273.223 lembar. Setiap 1 juta lembar uang beredar, masih terdapat 18 lembar uang palsu.

BI menghimbau masyarakat agar menggunakan pembayaran non tunai untuk menangkal dan mempersempit peredaran uang palsu.

"Masih bisa jadi solusi mencegah jadi korban uang palsu," Kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI,Β Suhaedi dalam konferensi pers di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (23/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain mempersempit peredaran uang palsu, penggunaan transaksi non tunai seperti kartu debit, e-money hingga kartu kredit bisa mencegah sebagai korban peredaran uang palsu.

Meski demikian, masyarakat Indonesia dinilai masih lebih nyaman menggunakan uang tunai daripada non tunai untuk bertransaksi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi BI untuk mengencarkan penggunaan transaksi non tunai.

"Transaksi non tunai meski masih kecil proporsinya, Harus diakui memang masih ada segmen masyarakat dan transaksi yang masih membutuhkan tunai. Misalnya kita kalau mau kondangan atau angpau Lebaran tetap pakai uang tunai. Ini juga menyangkut level financial inclusion masyarakat negara tersebut," kata Suhaedi.

Untuk itu, Suhaedi kembali memperkenalkan teknik sederhana mengenali mata uang
palsu yakni 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). Teknik 3D dinilai masih ampuh mengenali uang palsu.

"Dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang) sebetulnya cukup mendeteksi uang palsu. Kalau masih ragu, bisa gunakan alat sederhana seperti UV yang biasa digunakan di kasir," imbuh Suhaedi.

(feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads