Ini 4 Jurus BI Dorong Keuangan Inklusif

Ini 4 Jurus BI Dorong Keuangan Inklusif

Dewi Rachmat Kusuma - detikFinance
Selasa, 24 Nov 2015 20:40 WIB
Ini 4 Jurus BI Dorong Keuangan Inklusif
Jakarta - Bank Indonesia (BI) terus mendorong inisiatif keuangan inklusif. Berbagai strategi pun dilakukan agar masyarakat bisa mengakses jasa keuangan.

Dorongan inisiatif keuangan inklusif ini berfokus pada pengembangan inovasi berbasis teknologi digital untuk meminimalkan hambatan masyarakat dalam mengakses dan memanfaatkan layanan jasa keuangan. Tak hanya itu, pengembangan ini juga memberikan perlindungan pada masyarakat.

Demikian dikatakan Gubernur BI Agus Martowardojo dalam "Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2015", di Assembly Hall JCC, Senayan, Selasa (24/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Strategi yang ditempuh dalam mendukung program keuangan inklusif berbasis inovasi ini dilaksanakan dalam beberapa inisiatif," kata Agus.

Agus menyebutkan, ada 4 strategi yang dilakukan BI. Pertama, pemerintah menggunakan transaksi non tunai untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyaluran bantuan sosial.

Kedua, mewujudkan interoperabilitas dan mendorong skema insentif uang elektronik. Menurut Agus, dua hal inilah yang diyakini BI untuk meningkatkan pengguanaan uang elektronik dan mendorong pengembangan penggunaan Layanan Keuangan Digital (LKD) di masyarakat.

Ketiga, ada pengembangan model bisnis remitansi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Pengembangan model bisnis ini tidak hanya meningkatkan kemudahan dan efisiensi pengiriman uang dari luar negeri, tapi juga memberikan keamanan dan kenyamanan bertransaksi. Keempat, mensinergikan LKD dengan Laku Pandai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendukung percepatan dan perluasan keuangan inklusif.

Agus mengungkapkan, selain mengedepankan perluasan akses keuangan, pemanfaatan elektronifikasi untuk memfasilitasi transaksi pembayaran di masyarkakat juga terus dikembangkan.

Dalam hal ini, pengembangan ekosistem pembayaran elektronik (electronic payment/e-payment) di masyarakat akan terus diperkuat, baik melalui komunitas, pelaku industri maupun kerja sama dengan pemerintah.

"Kami juga akan terus aktif memfasilitasi inovasi pembayaran retail di bidang financial technology yang saat ini berkembang sangat pesat. Berbagai bentuk inovasi yang mengarah pada pembayaran digital tersebut diharapkan bisa mendorong e-payment di Indonesia akan berkontribusi bagi perekonomian," ujar Agus.

(drk/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads