"Kami belum melakukan kajian komplit mengenai Dim Sum Bond. Masih dipelajari dulu oleh tim. Kami tidak rencanakan dim sum bond dilakukan di 2016," ujar Dirjen Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko, Robert Pakpahan, di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Senin (7/12/2015)
Adanya opsi tersebut dikarenakan upaya pemerintah untuk mendorong diversifikasi utang. Ini bertujuan agar ada banyak opsi ketika penerbitan utang selain yang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS), Yen dan Euro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, pemerintah akan menambah utang sebesar Rp 605,3 triliun pada tahun depan. Porsi paling besar akan dilakukan melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sampai dengan Rp 532,4 triliun.
Kemudian penarikan pinjaman luar negeri non SLA (Subsidiary Loan Agreement) sebesar Rp 69,2 triliun dan pinjaman dalam negeri sebesar Rp 3,7 triliun. Sebelumnya, pemerintah berencana menerbitkan Dim Sum Bond seiring bertambahnya utang di 2016.
(mkl/hns)











































