Kondisi ekonomi yang melambat tidak menyurutkan kinerja PT Bank Tabungan Negara (BTN) dalam menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR). Buktinya, selama 39 tahun BTN telah menyalurkan KPR dan dimanfaatkan 3,5 juta keluarga di Indonesia.
"BTN dalam sejarah pertama kali merealisasi KPR di Indonesia pada tanggal 10 Desember 1976 di kota Semarang. Sampai dengan September 2015 Bank BTN telah membiayai kredit sekitar Rp145 Triliun dan telah dimanfaatkan oleh lebih dari 3,5 juta keluarga di Indonesia. Jika rata-rata satu rumah diisi oleh 4 orang, maka kredit dari Bank BTN itu sudah dinikmati oleh sekitar 14 juta lebih keluarga," ujar Maryono dalam seminar BTN Outlook Ekonomi, Perbankan dan Property 2016 dalam rangka HUT KPR BTN ke 39, di Kempinsky Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Dia mengatakan, kredit yang disalurkan Bank BTN untuk pembiayaan perumahan juga telah berdampak pada menggeliatnya sektor industri yang terkait dengan pembangunan perumahan. Industri ini akan terus tumbuh begitu pembangunan perumahan dilakukan di sebuah lokasi atau wilayah. Tumbuhnya industri tersebut secara tidak langsung mendorong sekaligus memperkuat ekonomi nasional dan ini belum disadari betul oleh semua pihak bahwa ternyata pembiayaan perumahan itu telah membuat sektor industri terkait tahan banting terhadap kondisi ekonomi 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maryono menambahkan, di 2015 dengan kondisi ekonomi yang tidak kondusif telah membuat ketidakseimbangan antara suppy dan demand di bidang kebutuhan rumah yang terus tumbuh di dalam negeri. Namun, dia optimistis jika dengan kondisi pelemahan ekonomi tahun 2015 antara supply dan demand tidak seimbang dan kinerja BTN tumbuh diatas rata-rata industri, maka dengan membaiknya ekonomi 2016 akan mendorong keseimbangan antara supply dan demand, yang akan mendongkrak kembali kinerja Bank BTN lebih baik lagi.
"Kami optimis 2016 kinerja perseroan akan lebih baik," kata Maryono
(dna/hns)











































