Setelah efisiensi terjadi, pemerintah berharap net interest margin (NIM) perbankan bisa turun jadi sekitar 4% dari yang saat ini masih di atas 5%. Dengan NIM turun, nasabah bisa menikmati bunga kredit yang rendah.
Menko Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan saat ini rencana tersebut masih digodok. Namun Darmin memprediksi bunga pinjaman di bank dalam negeri bisa ditekan hingga di bawah 10% akhir tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah sudah berani membuat KUR 9%, kita juga ingin mendorong tingkat bunga perbankan turun. Kita mulai dengan corporate rate-nya (bunga kredit korporasi) 9%. Nanti bergerak, habis itu yang menengahnya bagaiman," kata Darmin.
Darmin mengakui akan ada penyesuaian di tingkat laba alias keuntungan perbankan setelah NIM-nya turun. Namun menurut Darmin berkurangnya laba hanya sementara dan jumlahnya tidak besar.
Apalagi, kata Darmin, Return on Equity (ROE) dan Return on Asset (ROA) perbankan RI paling tinggi di dunia. Sehingga selama ini meraup laba yang sangat tinggi.
"Kita itu yang namanya ROE atau ROA kita itu paling tinggi sedunia. Paling tinggi sedunia. Mungkin, nggak tahu saya, masih ada negara lain yang dekat nggak Ya bolehlah tinggi, tapi jangan paling tinggi dong," kata Darmin.
ROA adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis.
Sementara Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih (net profit) perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau modal). (ang/dnl)











































