Laba Maybank Indonesia Naik 61% Jadi Rp 1,14 Triliun

Laba Maybank Indonesia Naik 61% Jadi Rp 1,14 Triliun

Dina Rayanti - detikFinance
Selasa, 23 Feb 2016 16:29 WIB
Foto: Dina Rayanti
Jakarta - PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatat kenaikan laba bersih sebesar 61% pada 2015 lalu menjadi Rp 1,14 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya Rp 708 miliar.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria mengatakan, kenaikan laba ini dicapai dengan dukungan pendapatan bunga bersih yang lebih baik, yaitu naik 9,4% menjadi Rp 6,49 triliun, dari sebelumnya Rp 5,93 triliun. Kenaikan pendapatan bunga bersih dicapai karena kedisplinan dalam penetapan bunga pinjaman dan pengelolaan pendanaan secara aktif.

Sementara margin bunga bersih (NIM) juga meningkat dari 4,78% di 2014 menjadi 4,86% di 2015 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertumbuhan pendapatan non bunga bank yang kuat dan pencapaian yang luar biasa di perbankan syariah, serta upaya pengelolaan biaya secara displiin

Biaya umum dan administrasi bank meningkat 6,4% tahun lalu. Perbankan bisnis dan ritel menjadi tulang punggung dalam menghasilkan pendapatan.

"Kami telah menutup tahun 2015 dengan hasil yang menggembirakan di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan, Maybank mencatat kenaikan laba sebesar 61% dari Rp 708 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp 1,14 triliun di 2015," ujar Taswin dalam jumpa pers di kantornya, Gedung Sentral Senayan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Pada kesempatan itu, Taswin mengatakan, dirinya masih melihat kondisi perekonomian yang penuh tantangan masih akan berlanjut. Namun dia optimistis masih akan ada pertumbuhan bisnis.

Sepanjang 2015 lalu, Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit 5,9% menjadi Rp 112,5 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 106,3 triliun.

Kemudian tingkat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) naik. NPL Gross tercatat naik dari 2,24% di 2014 menjadi 3,81%. Sementara NPL Net naik dari 1,50% di 2014 menjadi 2,55% di 2015. Kondisi akibat dari perlambatan ekonomi serta pelemahan mata uang rupiah.

"Bank terus menurunkan eksposur portofolio korporasi yang menjadi penyebab meningkatnya NPL," ujar Taswin. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads